Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik



Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik

Produk kerajinan dari bahan limbah organik yang dimaksud adalah limbah organik basah dan kering. Limbah organik cukup banyak di lingkungan kita. Misalnya saja kulit jagung, batok kelapa, sisik ikan, dan kertas bekas. Banyak warga masyarakat yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuan-temuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah organik sebagai produk kerajinan.

Baca Juga:

Skripsi Peranan Penyidik Dalam Membantu Penyelesaian Tindak Pidana Narkoba (Studi Di Polres X)
TESIS PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA DOSEN TETAP YAYASAN
Skripsi Upaya Perlindungan Hukum Dan Rehabilitasi Bagi Korban Perdagangan Anak Perempuan Dengan Tujuan Untuk Dilacurkan Di Kota X
Rahasia Formasi Menang Top Eleven
TESIS PENGARUH PERILAKU KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU SD
SKRIPSI PTK UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DRAMA
Skripsi Merancang Website Siaran X Dengan Menggunakan PHP 5.0 Dan MySql
SKRIPSI PENERAPAN SISTEM FULL DAY SCHOOL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH
Contoh Surat Keterangan Cerai Dari Kelurahan Bukan Mati
Kecerdasan Linguistik


Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah organik dari masing-masing daerah berbeda. Daerah pembuatan produk kerajinan limbah organik antara lain di daerah pantai/pesisir, daerah pegunungan, daerah pertanian, dan daerah perkotaan. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya, yaitu :
  • Daerah pesisir pantai/laut. Limbah organik yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, sisik ikan, tulang ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya.
  • Daerah pegunungan. Limbah organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, durian; kulit pete cina, dan lainnya.
  • Daerah pertanian. Limbah organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
  • Daerah perkotaan Limbah yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, kulit kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, serutan kayu, dan lainnya.

Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik
Untuk dapat menggunakan limbah organik menjadi barang kerajinan dibutuhkan proses pengolahan limbah tersebut. Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Prosesnya yaitu:
limbah organik
a. Pemilahan bahan limbah organik
Sebelum didaur ulang bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang. Bagian-bagian yang tidak bisa digunakan untuk membuat kerajinan dapat digunakan untuk keperluan yang lain.

b. Pembersihan limbah organik
Limbah organik yang sudah dipilih tersebut harus dibersihkan dahulu dari sisa sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk. Sisik ikan harus dicuci dan dihilangkan bau amisnya sebelum digunakan.

c. Pengeringan
Bahan limbah organik yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna. Pengeringan dilakukan untuk menjaga agar produk kerajinan yang akan dibuat menjadi lebih awet dan tidak terkena jamur ataupun bakteri yang dapat berkembang pada bahan organik tersebut.

d. Pewarnaan
Pewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering merupakan selera dan disesuaikan dengan rancangan kerajinan yang akan dibuat. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Pewarnaan ini juga dapat menambah keindahan barang kerajinan yang akan dibuat.

Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak. Misalnya saja pada bahan kerajinan tempurung kelapa dapat menggunakan vernis.
Baca Juga;
  1. Kekuasaan Kehakiman di Indonesia
  2. Dewan Sekolah Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) Di SMP Negeri 18 Kota Cirebon 
  3. Latihan soal – soal Barisan dan Deret
  4. Prestasi Belajar
  5. Sarana Administrasi Pendidikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) Di SMP Negeri 18 Kota Cirebon 
  6. INFO MAPENDA KAB BOGOR : APLIKASI LAMPIRAN PENUGASAN GURU F1 
  7. Kurikulum Dan KBM Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) Di SMP Negeri 18 Kota Cirebon 
  8. SKRIPSI TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN BANK INDONESIA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2008
  9. Berbagai Hambatan dalam Penerapan Kebijakan Moneter Inflation Targeting 
  10. Article Marketing Secret Tips 
  11. SEO is Easier Than You Might Think 
  12. Kecerdasan Naturalis 
  13. Backlinks Are Key To Any Online Marketer’s Success 
  14. Kecerdasan Kinestetik 
  15. Lembar Pengesahan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) Di SMP Negeri 18 Kota Cirebon 
  16. New Era In Internet Marketing 
  17. Kecerdasan Visual Spasial
  18. Forex Dalam Hukum Islam 
  19. Agama Filsafat dan Ilmu 
  20. SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA CITRA RAGA DENGAN PERILAKU MAKAN PADA REMAJA PUTRI 
  21. SKRIPSI GAMBARAN MAKNA HIDUP PADA PELAKU PERCOBAAN BUNUH DIRI 
  22. SKRIPSI TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG KOMPLIKASI DIABETES MELITUS DI RS X 
  23. SKRIPSI ANALISA TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA PELAYANAN KEPERAWATAN PRIMA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT X
  24. Kecerdasan Musikal
  25. Classroom Displays
  26. Daftar Isi Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL II) Di SMP Negeri 18 Kota Cirebon
  27. Kecerdasan Intrapersonal
  28. Pengertian Atsar
  29. Pengertian dan Ruang Lingkup Ushul Fiqh 
  30. Pengertian Beberapa Istilah Dalam Ulumul Hadits 
  31. SEO Tip #2 
  32. Adab Berhias
  33. Kecerdasan Logika Math
  34. TESIS KAPASITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN SEKOLAH EFEKTIF
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur. Namun ada juga pengeringan yang sebaiknya menghindari sinar matahari. Contohnya pada bahan limbah sisik ikan. Sebaiknya limbah sisik ikan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan saja. Jika dijemur di bawah terik matahri bentuk sisik ikan akan berantakan.

f. Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai
Finishing merupakan merupakan kegiatan melapisi, memperindah, menutup, dalam penyelesaian akhir pembuatan barang kerajinan. Bahan limbah organik yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas pada bahan tempurung kelapa.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Proses Pengolahan Bahan Limbah Organik

0 komentar:

Post a Comment